Profil Desa Kaleng
Ketahui informasi secara rinci Desa Kaleng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Kaleng, Kecamatan Puring, Kebumen. Mengupas tuntas potensi pertanian, data demografi terbaru berdasarkan statistik resmi, kondisi infrastruktur, serta dinamika pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat di pesisir selatan Jawa Tengah
-
Pusat Agraris
Desa Kaleng merupakan wilayah dengan sektor pertanian yang dominan, khususnya padi sawah, yang menjadi tulang punggung utama perekonomian lokal.
-
Lokasi Strategis di Pesisir Selatan
Berada di koridor selatan Kebumen, desa ini memiliki aksesibilitas yang baik dan terpengaruh oleh dinamika wilayah pesisir, termasuk dalam hal mitigasi bencana.
-
Pemerintahan yang Dinamis
Desa Kaleng menunjukkan adanya dinamika dalam tata kelola pemerintahan yang aktif, ditandai dengan pembangunan infrastruktur dan proses administrasi yang berjalan, meskipun terkadang diwarnai oleh tantangan hukum.

Desa Kaleng, yang terletak strategis di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, menampilkan diri sebagai sebuah wilayah agraris yang dinamis di koridor pesisir selatan Jawa Tengah. Dengan topografi dominan dataran rendah yang subur, desa ini menjadi salah satu penopang penting sektor pertanian di kawasan tersebut. Keberadaannya tidak hanya ditopang oleh lahan yang produktif, tetapi juga oleh masyarakat yang tangguh serta aparatur desa yang terus berupaya menggerakkan roda pembangunan di tengah berbagai tantangan dan peluang yang ada.
Profil desa ini disusun berdasarkan data faktual dari Badan Pusat Statistik (BPS), situs resmi pemerintah, serta catatan pemberitaan untuk menyajikan gambaran yang objektif dan komprehensif. Sebagai sebuah entitas pemerintahan, Desa Kaleng terus bertumbuh, mengoptimalkan potensi lokal sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman, menjadikannya sebuah subjek yang menarik untuk dikaji lebih dalam.
Kondisi Geografis dan Administratif
Secara geografis, Desa Kaleng berada di wilayah Kecamatan Puring yang sebagian besar merupakan dataran rendah. Posisi ini membuatnya memiliki lahan yang sangat cocok untuk kegiatan pertanian, terutama tanaman pangan basah. Letaknya berada di jalur yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi lokal, yakni Jalan Puring-Petanahan, memberikan keuntungan dari sisi aksesibilitas dan mobilitas barang maupun orang.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Kebumen, Kecamatan Puring memiliki luas wilayah sekitar 62,04 km². Desa Kaleng menjadi salah satu dari 23 desa yang membentuk kecamatan ini. Batas-batas wilayah administrasi Desa Kaleng secara spesifik bersebelahan dengan desa-desa lain di dalam kecamatan yang sama. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Tambaharjo. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Arjowinangun. Sementara itu, batas di sebelah selatan dan barat dikelilingi oleh desa-desa tetangga yang juga memiliki karakteristik geografis serupa, menciptakan sebuah ekosistem agraris yang saling terhubung.
Luas wilayah Desa Kaleng, menurut data "Kecamatan Puring dalam Angka," tercatat seluas 3,21 km². Seluruh wilayah ini dimanfaatkan secara produktif, dengan mayoritas penggunaan lahan untuk sawah dan pekarangan atau permukiman. Ketiadaan wilayah perbukitan atau pegunungan menjadikan pengelolaan lahan relatif lebih mudah dan terfokus pada optimalisasi hasil pertanian.
Demografi dan Struktur Kependudukan
Struktur kependudukan suatu wilayah merupakan cerminan dari kondisi sosial dan ekonominya. Berdasarkan data statistik terbaru yang dirilis oleh BPS untuk Kecamatan Puring, populasi Desa Kaleng tercatat sebanyak 4.499 jiwa. Jumlah penduduk ini terdiri dari 2.274 laki-laki dan 2.225 perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang.
Dengan luas wilayah 3,21 km², maka kepadatan penduduk di Desa Kaleng mencapai sekitar 1.402 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan konsentrasi permukiman yang padat di area-area tertentu. Kepadatan ini juga mengindikasikan bahwa lahan bukan hanya menjadi sumber ekonomi, tetapi juga ruang hidup yang vital bagi ribuan warganya.
Sebagian besar penduduknya berada pada usia produktif, dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian. Namun seperti banyak desa lain di Kebumen, fenomena merantau juga menjadi bagian dari dinamika sosial-ekonomi. Sebagian warga, terutama generasi muda, mencari peluang kerja di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, atau bahkan ke luar negeri, yang turut menyumbang pada pendapatan keluarga di desa.
Potensi Ekonomi: Tulang Punggung Sektor Pertanian
Ekonomi Desa Kaleng sangat bergantung pada sektor agraris. Hamparan sawah yang luas dan didukung oleh jaringan irigasi yang relatif memadai menjadi aset utama. Komoditas utama yang diandalkan yaitu padi. Petani di desa ini umumnya melakukan dua hingga tiga kali musim tanam dalam setahun, bergantung pada ketersediaan air dan kondisi cuaca. Produktivitas padi menjadi penentu utama kesejahteraan sebagian besar rumah tangga petani.
Selain padi, masyarakat juga menanam palawija seperti jagung, kacang tanah dan sayur-mayur di lahan pekarangan atau sebagai tanaman sela. Kabupaten Kebumen, termasuk wilayah Puring, juga dikenal sebagai salah satu sentra produksi kelapa. Pohon kelapa tumbuh subur di pekarangan-pekarangan warga dan hasilnya dimanfaatkan untuk konsumsi rumah tangga maupun diolah menjadi produk turunan seperti minyak kelapa atau dijual langsung ke tengkulak.
Di luar pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga mulai berkembang meskipun dalam skala yang lebih kecil. Warga memelihara ternak seperti kambing, domba, dan unggas (ayam kampung) sebagai sumber pendapatan tambahan dan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani keluarga. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kaleng umumnya masih berbasis pada pengolahan hasil pertanian skala rumahan dan warung-warung kelontong yang melayani kebutuhan sehari-hari. Potensi pengembangan UMKM yang lebih terstruktur, misalnya dalam pengolahan produk pascapanen, masih terbuka lebar untuk digarap.
Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Roda pemerintahan di Desa Kaleng dijalankan oleh Pemerintah Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Berdasarkan informasi dari situs resmi desa dan pemberitaan media, Kepala Desa Kaleng saat ini ialah Bapak Agus Parluji. Pemerintah desa bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Kantor Balai Desa yang berlokasi di jalan utama menjadi pusat administrasi dan pelayanan publik bagi warga.
Pembangunan infrastruktur terus menjadi prioritas. Kondisi jalan desa, baik jalan poros maupun jalan lingkungan, secara bertahap ditingkatkan melalui alokasi Dana Desa dan sumber pendanaan lainnya. Aksesibilitas yang baik sangat penting untuk menunjang kelancaran transportasi hasil bumi dari desa ke pasar. Selain jalan, infrastruktur dasar lain seperti fasilitas pendidikan (Sekolah Dasar dan PAUD) serta kesehatan (Posyandu) juga tersedia untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat.
Dinamika pemerintahan desa sempat menjadi sorotan media beberapa tahun lalu terkait proses seleksi dan pelantikan Sekretaris Desa (Sekdes). Persoalan hukum yang memakan waktu hingga dua tahun tersebut akhirnya selesai dengan dilantiknya Muntasripah sebagai Sekdes definitif pada tahun 2020. Kejadian ini menunjukkan bahwa proses demokrasi dan penegakan hukum di tingkat desa berjalan, sekaligus menjadi pembelajaran penting dalam tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Masyarakat Desa Kaleng hidup dalam tatanan sosial yang religius dan komunal. Nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan masih kental terasa dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan-kegiatan komunal seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau saat membantu warga yang memiliki hajatan. Mayoritas penduduknya beragama Islam, sehingga kegiatan keagamaan di masjid dan musala menjadi pusat interaksi sosial yang penting.
Organisasi kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruna juga aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari penyuluhan kesehatan, pelatihan keterampilan, hingga penyelenggaraan acara peringatan hari besar nasional dan keagamaan.
Sebagai wilayah yang berada di pesisir selatan Jawa, kesadaran akan potensi bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami, juga mulai dibangun. Berdasarkan catatan berita, pada awal tahun 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen bersama kalangan mahasiswa pernah menyelenggarakan sosialisasi mitigasi bencana di desa ini. Kegiatan tersebut menunjukkan adanya upaya proaktif dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun memiliki potensi yang besar, Desa Kaleng juga menghadapi sejumlah tantangan. Di sektor pertanian, tantangan klasik seperti fluktuasi harga gabah saat panen raya, serangan hama, dan dampak perubahan iklim menjadi persoalan yang harus dihadapi para petani. Regenerasi petani juga menjadi isu penting, di mana minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun.
Ketergantungan ekonomi yang sangat tinggi pada sektor pertanian membuat desa ini rentan terhadap guncangan di sektor tersebut. Oleh karena itu, diversifikasi ekonomi menjadi sebuah keniscayaan. Pengembangan UMKM yang inovatif, pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk lokal, serta penjajakan potensi agrowisata sederhana bisa menjadi alternatif untuk membuka sumber-sumber pendapatan baru.
Prospek Desa Kaleng ke depan terletak pada kemampuannya mengoptimalkan basis agraris yang kuat sambil melakukan inovasi. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, penguatan kelembagaan petani dan UMKM, serta sinergi yang solid antara pemerintah desa dengan pemerintah kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci untuk membawa Desa Kaleng menjadi wilayah yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. Dengan fondasi yang sudah ada, desa ini memiliki peluang besar untuk terus tumbuh sebagai salah satu pilar penting pembangunan di Kabupaten Kebumen.